Tips Merawat Koleksi Barang Antik Agar Tetap Bernilai Tinggi

Barang antik atau barang kuno kerap dipilih para kolektor untuk melengkapi dekorasi rumah. Sebut saja barang pecah belah, ukiran kayu, atau benda lawas lainnya. Biasanya, suatu barang antik menjadi lebih berharga karena ada cerita menarik dan bersejarah di baliknya. Itulah mengapa barang antik juga kerap disebut alat investasi.

Sebagai alat investasi, nilai jual barang antik tidak memiliki patokan khusus. Biasanya nilai suatu barang sesuai dengan kondisi barang terkait dan umur dari benda tersebut. Yang harus digarisbawahi, barang antik juga harus mendapatkan perawatan khusus agar selalu awet. Bagaimana caranya?

Inilah 5 tips merawat barang antik agar tetap bernilai tinggi
1. Perhatikan tempat penyimpanan barang antik
Barang antik harus diperlakukan sesuai dengan jenis bahannya. Misalnya, khusus untuk barang yang terbuat dari kayu, sebaiknya barang disimpan di ruangan yang kering atau tidak lembab. Dengan demikian, bahan kayu tidak cepat membusuk.

Sementara, untuk barang antik yang terbuat dari logam, tingkat kelembaban yang rendah dapat menyebabkan tingkat korosi yang rendah pula. Sebaiknya kamu menjauhi benda antik logam dari bahan minyak dan kotoran bisa mempercepat proses korosi.

2. Jauhkan dari sinar matahari 
Hindari menyimpan atau meletakkan benda-benda antik di tempat yang terkena sinar ultraviolet secara langsung. Sebagai gambaran, sinar matahari dapat merusak lapisan cat dan pernis. Selain itu, sinar ultraviolet juga bisa membuat benda kekeringan dan pecah.

Untuk kain-kain tradisional antik seperti batik tulis lawas, kain tenun, atau kain songket berajut benang emas, sebaiknya simpan di dalam lemari kaca agar tetap bersih. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung yang panas karena dapat merusak tekstur benang, membuat benang memuai, hingga akhirnya menjadi rusak dan kain menjadi keras.


3. Jika dibutuhkan, gunakan jasa profesional
Jika kamu memiliki barang antik berupa koin-koin kuno, ada baiknya kamu menggunakan jasa profesional yang mengerti bagaimana membersihkan koin tanpa merusak material koin. Sebab salah memilih cairan pembersih bisa menyebabkan kerusakan pada material besi, tembaga, perak, kuningan, atau bahkan emas pada dan mempercepat terjadinya proses pengkaratan.

Demikian pula halnya dengan perawatan barang antik berupa porselen. Perhatikan cara menggenggam barang tersebut. Sebisa mungkin, pastikan kamu menggenggam seluruh barang antik sebab titik lemah barang antik berbahan porselen ada pada pegangannya. Jika barang porselen pecah, maka barang antik kamu tak lagi bisa diperbaiki sehingga tak bernilai lagi.


4. Rutin dibersihkan setiap hari
Agar barang antik tetap tampak cantik, tentu butuh ketelatenan dan kesabaran untuk merawatnya. Meski sudah disimpan di lemari khusus, tentu bakal ada debu halus yang menempel di barang antik sehingga dapat menjadi lapisan tebal dan sulit untuk dibersihkan. Jika ini terjadi, keindahan barang antik yang kamu miliki akan berkurang.

Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan kain flanel yang lembut. Pada bagian yang sulit dijangkau oleh kain, kamu bisa menggunakan kuas kecil yang lembut.


5. Lain bahan material barang antik, lain pula perawatannya
Setiap barang kuno memiliki cara perawatan yang berbeda-beda, sesuai dengan materialnya masing-masing. Untuk barang antik berbahan kayu, jangan ditaruh di ruang yang lembap karena akan mengundang rayap.

Kelembapan yang tinggi di negara tropis juga bisa membuat perabotan kayu antik memuai. Gunakan semprotan pembersih kayu minimal sebulan sekali. Jangan lupa juga untuk menyuntikkan cairan anti rayap yang tidak mengandung silikon ke dalam kayu minimal setiap setengah tahun sekali.

Lain lagi perawatan untuk barang porselen. Gunakan air hangat, sabun yang tidak mengandung pemutih dan pewangi, serta spons untuk menggosoknya. Kemudian segera bilas dan keringkan dengan kain bersih yang lembut dan diangin-anginkan.